BWSS IV Bersama Pemkab Lingga Dan Perumdam Tirta Lingga Laksanakan Ground Breaking Pemanfaatan Embung Gemuruh Pipa Transmisi Air Baku
Pekerjaan optimalisasi pemanfaatan Embung Gemuruh pipa transmisi air baku terhadap ketahanan air di Pulau Singkep. Pekerjaan untuk menyuplai air baku dari Embung Gemuruh ke Dabo Singkep ini dimulai dengan groundbreaking yang dilaksanakan pada Sabtu (08/06) tadi di halaman Perumda Air Minum Tirta Lingga di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.
Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air, Balai Wilayah Sungai Sumatra IV Batam, Asyari, S.T., M.T. kepada pihak media mengatakan kalau pekerjaan pipa sepanjang 7,6 kilometer itu diagendakan akan selesai pada akhir November tahun ini.
“Progresnya sekitar 10,2 persen. Diharapkan di akhir November 2024 bisa seratus persen. Panjang pipanya sekitar 7.600 meter. Pekerjaannya 1 tahun anggaran sampai dengan akhir November 2024 nanti,” kata Asyari.
Asyari berharap pekerjaan tersebut bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan air 10 liter per detiknya.
“Harapan kita sesuai dengan kontrak yang telah kita tanda tangani dengan pihak rekanan, diharapkan di akhir November 2024 nanti bisa diselesaikan seratus persen dengan kapasitas 10 liter/detik,” kata Asyari.
Asyari mengakui kalau sejauh ini belum ada kendala yang ditemui terkait pekerjaan tersebut.
“Sejauh ini tidak ada masalah. Alhamdulillah berkat dukungan dari masyarakat, itu bisa berjalan dengan lancar,” kata Asyari.
Di tempat yang sama, Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengatakan kalau sejak berdirinya Perumda Air Minum Tirta Lingga tersebut, baru sekarang bisa terealisasi adanya pekerjaan pipa tersebut.
“Pemerintah Kabupaten Lingga bersama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, khususnya Balai Wilayah Sungai IV di Batam, Provinsi Kepri yang telah mengakomodir dari usulan-usulan, yang kita sama-sama ketahui bahwa sejak berdirinya PDAM, baru 2024 ini bisa terealisasi. Sudah kurang lebih 14 tahun. Ini kalau kita berbicara PDAM-nya,” jelas Muhammad Nizar.
Namun terkait pemakaian pipa yang ada, Muhammad Nizar mengatakan kalau hal tersebut telah berjalan sejak setengah abad yang lalu.
“Tetapi kalau berbicara tentang pemakaian pipa yang ada pada hari ini di Air Gemuruh, itu dari tahun 1972 atau tahun 1974 sampai di tahun 2024, lebih kurang 50-52 tahun, baru bisa diwujudkan di tahun ini,” kata Muhammad Nizar.
Bupati Lingga menambahkan kalau sebelumnya beberapa usulan telah dilakukan terkait dengan keberadaan pipa tersebut.
“Pengusulannya sejak berdirinya PDAM Kabupaten Lingga dari tahun 2010 atau 2011. Usulan itu terus dilakukan dan sampai terakhir direkturnya, bapak Irfan tetap mengusulkan dan alhamdulillah terealisasi pada tahun ini. Makanya nanti pekerjaan esesting yang 8 kilometer sekarang ini, kemudian mulai dari air baku sampai ke tempat penampungan. Penampungan yang ada pada hari ini masih dapat dimanfaatkan,” papar Muhammad Nizar.
Muhammad Nizar berharap dengan adanya pipa baru itu, bisa disertakan dengan peningkatan kualitas pelayanan yang ada di Perumda Air Minum Tirta Lingga Dabo Singkep.
“Tentunya kita berharap dengan pipa yang tidak bocor, tidak tambal sulam nantinya dapat memberikan efek yang bagus, pelayanan yang bagus untuk penggunaan air bersih di gugusan Kota Dabo Singkep,” kata Muhammad Nizar.
Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Tirta Lingga, Irfan Andaria ketika disinggung keberadaan pipa lama, mengatakan kalau hal tersebut akan tetap difungsikan nantinya.
“Seperti yang disampaikan tadi oleh Bupati Lingga, bahwa kita tidak membongkar, tetapi kita fungsikan. Yang jelas tetap kita optimalkan,” kata Irfan Andaria.
Terkait dengan masalah kekeringan, Irfan Andaria mengatakan kalau pihaknya masih menggunakan waduk yang ada saat ini.
“Kalau untuk masalah kekeringan, sementara ini kita masih menggunakan waduk yang sekarang. Memang masih dalam posisi-posisi tertentu. Kemarau yang melampaui batas tertentu seperti 6 bulan, tetap kita upayakan semaksimal mungkin,” kata Irfan Andaria.
Sedangkan untuk waduk cadangan, Irfan Andaria mengatakan kalau hal tersebut akan dikomunikasikan dengan OPD teknis yang ada.
“Untuk waduk cadangan memang ada. Hanya belum dimanfaatkan. Seperti biasa, kita tetap mengusulkan ke OPD-OPD teknis, berkolaborasi dengan pihak Dinas PU, Pemda,” kata Irfan Andaria.